Rabu, 27 November 2013

Sejenak







Saudaraku yang semoga dirahmati Allah swt, mari kita sejenak merenung, melihat keadaan saudara-saudara kita di belahan lain bumi ini. Pada kesempatan ini, mari kita lihat saudara kita di Palestina, Syiria dan Mesir.

Saudaraku, ketika kita melihat kondisi mereka sudah seharusnya kita bersyukur kepada Allah SWT. Kita yang tinggal di Indonesia dalam keadaan yang aman. Keselamatan jiwa kita tidak terancam oleh konflik. Selain itu banyak kemudahan yang kita rasakan. Kita pergi ke masjid mudah, tidak ada ancaman. Pergi ke sekolah atau ke kampus untuk menuntut ilmu mudah dan aman. Pelayanan kesehatan mudah dan bisa kita dapatkan. Kebutuhan bahan makanan pun juga mudah. Kebutuhan transportasi juga mudah. Begitu pula dengan kemudahan-kemudahan lain yang bisa kita peroleh di negeri ini. Sangat berbeda dengan saudara- saudara kita di tiga tempat yang menjadi perhatian kita saat ini bukan?

Namun, apakah syukur kita sudah seimbang dengan kemudahan-kemudahan yang Allah SWT berikan kepada kita saat ini?

Saudaraku, kita masih saja setengah hati dalam menjalankan hal-hal yang Allah swt perintahkan. Kita masih suka menunda-nunda dalam melaksanakan perintah tersebut. Bahkan terkadang kita mengabaikan perintah Allah swt tersebut. Selain itu kita juga masih sering melanggar larangan-larangan yang Allah SWT sudah berikan kepada kita. Astaghfirullah.

Bagaimana dengan saudara-saudara kita disana?
Mereka teguh dengan yang mereka yakini dan jalani, yaitu islam. Mereka tetap menjalani islam ini dengan sebaik-baiknya walaupun jiwa mereka terancam. Dan kondisi mereka memang memperlihatkan siapa yang muslim sejati, siapa yang munafiq, siapa yang kafir. Namun apakah kita yang ada di negeri  ini harus menunggu kondisi kita sama dengan saudara kita yang disana agar kita bisa dan baru mau menjalani islam ini dengan sepenuh hati?

Kita tentu tidak menginginkan hal seperti itu terjadi di negeri ini. Benar begitu saudaraku?  Jadi, mari kita jalani islam ini dengan baik. Sesuai yang sudah dicontohkan oleh baginda Rasulullah SAW, sahabat-sahabatnya, serta generasi-generasi sesudahnya yang berada di jalan sama. Mudah-mudahan Allah swt memberikan hidayah kepada kita semua. Aamiin.

Kembali melihat keadaan saudara-saudara kita yang ada disana. Ujian yang mereka hadapi sebenarnya bukan untuk sebagian orang saja, juga bukan untuk golongan tertentu saja. Ujian terhadap saudara kita di Palestina, bukan hanya untuk mereka saja. Ujian terhadap saudara kita di Syiria bukan untuk sunni saja. Ujian terhadap Mesir bukan untuk Ikhwanul Muslimin saja. Tetapi itu semua adalah ujian bagi umat islam seluruhnya. Ujian bagi orang-orang yang menginginkan dan memperjuangkan tegaknya kalimat tauhid di atas muka bumi ini.

Musuh yang kita hadapi sebenarnya sama, yaitu orang-orang yang memusuhi islam dan sistem yang mereka buat untuk memalingkan serta memecah belah persatuan umat islam. Saudaraku, boleh jadi kekacauan yang terjadi saat ini merupakan salah satu tipu daya musuh kita yang ingin memecah belah persatuan kita. Mereka ingin agar konsentrasi kita terpecah. Kaum sunni fokus ke Syiria. Ikhwanul muslimin fokus ke Mesir. Begitu seterusnya. Sehingga kekuatan umat islam terpecah dan boleh jadi musuh kita menginginkan terjadinya fanatik golongan. Kita menjadi tidak peduli terhadap saudara kita di golongan lain, padahal sebenarnya tujuan kita adalah sama yaitu tegaknya kalimat tauhid di muka bumi meski jalan yang kita tempuh berbeda.

Musuh inginkan kita lupa akan goresan  luka yang mereka buat dalam tubuh kita. Dengan membuat goresan luka yang baru untuk mencapai tujuan mereka. Begitu kejam. Mereka inginkan perhatian kita berpindah pada luka yang baru, padahal luka lama masih menganga. Kemudian mereka membuat luka itu semakin terasa dan bertambah parah seiring bergantinya masa”
  
“ Musuh inginkan kita lupa bahwa kita satu tubuh. Ketika salah satu bagian tubuh merasakan sakit maka tubuh yang lain juga merasakan sakit”.

Saudaraku, mari kita lengkapi warna-warni usaha kita dengan jalan-jalan yang telah ditunjukan oleh Allah SWT. Dan ingat bahwa apapun wasilah yang kita gunakan tujuan kita sama, yaitu tegaknya kalimat tauhid di muka bumi ini dan tentunya dalam bingkai ridho Allah SWT.

Solo, 26 November 2013.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

buat kalian curahin pikiran kalian untuk kemajuan kami...