Rabu, 20 November 2013

Dimanakah kita sekarang?

Apa kabar saudaraku? Mudah-mudahan selalu dalam limpahan kasih sayang Allah swt, selalu dalam limpahan rahmat dan hidayah-Nya. Maaf ya. Blog ini mati suri untuk beberapa waktu. Mudah-mudahan mulai saat ini bisa bisa terus konsisten untuk berbagi dengan saudara-saudara sekalian. Aamiin. Nah, saya ingin berbagi dengan saudara-saudara sekalian. Kali ini tentang materi yang saya dapatkan ketika mendatangi sebuah pengajian di UNS beberapa waktu yang lalu, yaitu tanggal 1 November 2013 dengan pengisi Ust. Rahayu. Saya teringat kata-kata salah seorang ustadz yang menjelaskan makna al ashr secara bahasa yang berarti memeras sesuatu hingga mulai mengeluarkan air. Beliau menyampaikan bahwa itulah waktu seseorang bisa bekerja dengan maksimal. Jika sebelum itu atau kita sebut waktu dzuhur, pekerjaan yang kita lakukan belum maksimal karena sebenarnya masih banyak tenaga yang ada dan dengan tenaga tersebut kita masih bisa mengerjakan pekerjaan-pekerjaan yang besar. Apabila telah melewati waktu ashar atau kita sebut waktu maghrib, kita tidak bisa melakukan pekerjaan-pekerjaan lain secara maksimal karena tenaga kita sudah habis dan kita dalam keadaan lelah. Apabila waktu di atas dibandingkan ke umur seseorang, beliau mengatakan bahwa waktu ashar adalah sekitar umur 50 an, waktu dzuhur adalah sekitar umur 40 an. Jadi, pencapaian hasil kerja seseorang dalam kondisi maksimal adalah sekitar umur 50an, maka tidak heran apabila orang yang bekerja di instansi pemerintah atau swasta pensiun di umur 50 an. Melihat perbandingan umur di atas, dimanakah posisi remaja atau muda-mudi seusia kita? Beliau mengatakan bahwa posisi kita ada di waktu dhuha. Masih awal dari perjalanan hidup kita di dunia ini. Namun, apakah maksud sebenarnya kita mengetahui hal ini? Yaitu, agar kita mendapat motivasi untuk melakukan pekerjaan-pekerjaan yang besar. Usia kita masih sangat muda. Jatah umur yang tersisa masih banyak. Insya Allah. Tenaga masih banyak. Banyak hal yang masih bisa kita kerjakan. Jadi, mari kita bersemangat untuk mengerjakan urusan-urusan kita. Tetapi kemudian beliau mengingatkan kita. Hasil apapun yang kita raih di waktu ashar kita nanti (pekerjaan maksimal yang bisa kita selesaikan), kita tetap dalam keadaan merugi, menderita, sengsara. Kecuali orang-orang yang beriman dan beramal sholeh serta saling menasihati di dalam kebenaran dan kesabaran. Apalagi jika pekerjaan yang kita lakukan hanya bertujuan untuk dunia saja. Bukan untuk mencari keridhoan Allah swt. Mengapa merugi? Karena sangat singkat. Jika umur rata-rata setiap orang misalkan adalah 60 tahun. Berapa bagian dari waktunya yang digunakan untuk mencari, menikmati hasil, dan mengistirahatkan diri? Misalkan, jika kita bekerja 8 jam setiap hari berarti proses mencari itu sebanyak sepertiga umur kita, 20 tahun . Kemudian jika waktu mengistirahatkan diri adalah 8 jam setiap hari, berarti proses mengistirahatkan diri itu sebanyak sepertiga umur kita, yaitu 20 tahun. Lalu sisanya, apakan utuh kita gunakan untuk menikmati? Waktu yang kita gunakan untuk menikmati hasil jerih payah kita sangat sedikit, tidak ada setengah dan boleh jadi sepertiga pun kurang. Mudah-mudahan kita tidak tergolong orang-orang yang merugi. Lalu, bagaimana agar kita tidak merugi? Yaitu, kita lakukan bagian-bagian pekerjaan kita di atas dengan dilandasi niat mengharapkan ridho Allah swt. Hal ini bisa kita lihat dari teladan yang telah ada pada diri Rasululullah Muhammad saw. Umur beliau 63 tahun, tetapi ajarannya berupa ilmu teori, praktik, akhlak dan contoh-contoh lainnya telah melintasi ruang dan waktu. Ruang, yaitu ajarannya telah menyebar ke penjuru dunia. Waktu, yaitu ajarannya menyebar sampai saat ini. Selain hal tersebut, apa yang telah dibawa beliau dari Allah swt, menjadi investasi besar di dunia dan di akhirat. Mudah-mudahan kita tidak termasuk orang-orang yang merugi. Mudah-mudahan kita masuk kedalam golongan orang-orang yang beriman dan beramal sholeh, serta menasihati dalam kebenaran dan kesabaran. Allahumma Aamiin.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

buat kalian curahin pikiran kalian untuk kemajuan kami...